Jakarta - Robin van Persie merasa nyaman dengan peranannya di Arenal, yang bukan hanya sebagai bomber semata, namun juga ujung tombak yang bisa turut mengkreasi serangan.
Liga Primer merupakan kompetisi yang mengandalkan fisik yang prima dan kecepatan. Itulah sebabnya para striker dituntut untuk memiliki keduanya. Tidak jarang bola langsung dikirim dari barisan belakang dan ujung tombak harus berlari, mengejar, menggocek, dan mengkonversikannya menjadi gol.
Pola seperti itu kurang disukai oleh Van Persie. "Saya tidak ingin untuk hanya menunggu saja dan selanjutnya mencetak gol. Bagi saya itu kurang bagus. Sepakbola lebih dari sekadar hal itu," katanya.
"Menurut pendapat saya, seorang pemain bisa berkontribusi lebih kepada tim dengan cara seperti saya dibandingkan hanya menunggu bola saja," ujar ujung tombak Arsenal itu seperti dikutip dari situs resmi klub.
Van Persie menjelaskan bahwa dirinya juga ingin terlibat dalam proses membangun serangan. "Saya senang bila terlibat lebih dalam permainan. Saya senang untuk menyambut umpan silang dan memberikan umpan balik sekali sentuh," tandas pemain yang musim ini menepi lama akibat cedera tersebut.
"Atau contoh lain, ketika bek tengah menyodorkan bola kepada saya, selanjutnya saya meneruskan bola kepada Theo Walcott ketika dia berlari untuk menerobos pertahanan lawan," ujar pemain berkebangsaan Belanda itu.
Keinginan Van Persie ini bisa dikatakan "langka" karena pada umumnya para pemain, utamanya pemain depan, berlomba-lomba untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya. Namun ujung tombak bernomor 11 itu mengatakan bahwa apresiasi yang datang tidak hanya ditentukan oleh jumlah gol.
"Cara ini tidak egois memang. Tapi Anda akan mendapatkan kesempatan (untuk mencetak gol) nantinya, karena semua akan menilai Anda benar-benar bermain untuk tim."
"Ketika Anda menghormati permainan, maka permainan akan menghormati Anda dan tim juga menghormati Anda. Jadi 'balasan' yang pantas bakal didapatkan nantinya," tutup Van Persie.
Source : detiksport
Mizzu LIP CREAM Velvet Matte (vaLIPcious) review
7 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar